Desa Tanjung merupakan salah satu desa tua yang terletak di pesisir utara Pulau Lombok, tepatnya di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Nama “Tanjung” diyakini berasal dari letak geografis desa yang menjorok ke laut, membentuk sebuah tanjung kecil yang dahulu menjadi tempat berlabuh para nelayan dan pedagang dari berbagai daerah.
Pada masa lampau, wilayah ini dikenal sebagai pusat persinggahan antara pelaut lokal dan pedagang dari Bali serta Sulawesi. Jejak peradaban lama masih terlihat dari cerita lisan masyarakat, makam-makam tua, serta peninggalan adat yang terus dilestarikan hingga kini.
Desa Tanjung juga menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Kabupaten Lombok Utara. Saat pemekaran wilayah terjadi pada tahun 2008, Tanjung ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten karena posisi strategis dan infrastruktur yang mulai berkembang pesat. Sejak saat itu, desa ini tumbuh menjadi pusat administrasi, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat Lombok Utara.
Masyarakat Desa Tanjung dikenal sebagai komunitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama. Di tengah kemajuan zaman, desa ini tetap menjaga tradisi lokal seperti begawe, selamatan desa, dan berbagai upacara adat lainnya yang diwariskan secara turun-temurun.
🛍 Ekonomi Lokal
Sebagian besar masyarakatnya bergerak di sektor perdagangan, jasa, pertanian, dan perikanan. UMKM lokal seperti pengolahan hasil laut, kerajinan tangan, dan kuliner khas Lombok juga tumbuh pesat.
🕌 Budaya & Agama
Desa ini memiliki banyak tempat ibadah, termasuk masjid besar, pura, dan gereja, yang berdiri berdampingan. Tradisi adat Sasak seperti Begawe dan Ngayu-Ayu tetap lestari di tengah modernisasi.
👥 Potensi Sosial
Pemuda Desa Tanjung aktif dalam kegiatan sosial, organisasi pemuda, dan komunitas kreatif. Banyak juga program pemberdayaan dari pemerintah dan LSM yang mendorong inovasi desa.